Luwu Utara Mantapkan Posisi sebagai Daerah Penyanggah Pangan di Sulsel

oleh -6 views
oleh

Luwu Utara — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara terus berupaya menggenjot peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi yang tentunya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khsususnya masyarakat petani.

Upaya Pemda Luwu Utara ini rupanya membuahkan hasil maksimal. Di mana pada 2022 yang lalu Kabupaten Luwu Utara memantapkan posisinya sebagai salah satu daerah kabupaten penyanggah pangan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Termasuk mempertahankan posisinya sebagai daerah lumbung beras di Sulsel.

“Hingga saat ini, Luwu Utara tetap sebagai salah satu kabupaten penyanggah pangan dan mempertahankan posisinya sebagai lumbung beras di Sulsel,” ungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam sambutannya pada Rapat Paripurna DPRD memperingati HUT XXIV Luwu Utara, belum lama ini di Gedung DPRD Luwu Utara.

Klaim sebagai daerah penyanggah pangan dan lumbung beras di Sulsel diperkuat oleh data Dinas Pertanian. Di mana pada 2022 yang lalu, Luwu Utara surplus sebesar 92.763 ton beras dan produksi padi sebesar 248.814 ton GKP dengan tingkat produktivitas 5,76 ton per hektar.

Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini mengatakan bahwa capaian tersebut sangat dipengaruhi oleh komitmen Pemda Luwu Utara yang menempatkan sektor pertanian (dalam arti yang luas) sebagai prioritas pembangunan di Kabupaten Luwu Utara.

“Salah satu prioritas pembangunan kita bertumpu pada pembangunan ekonomi melalui sektor pertanian dalam arti yang luas. Sektor ini tetap menjadi perhatian kita,” sebut Indah. Salah satu alasannya karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja yang lumayan besar.

“Tulang punggung perekonomian di Kabupaten Luwu Utara dan penguatan tenaga kerja kita tentunya masih tetap bertumpu pada sektor pertanian dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 49,04% pada 2022 yang lalu,” jelasnya.

Atas capaian ini, Luwu Utara yang 80% penduduknya bergerak di sektor pertanian menjadi salah satu daerah yang mampu menyanggah kebutuhan pangan (beras) di Sulsel. Capaian ini pula diharap mampu meningkatkan kesejahteraan petani. (LH)