Toleransi Agama Tinggi, Desa Cendana Putih Luwu Utara Dijadikan sebagai Kampung Pancasila

oleh -10 views
oleh

Luwu Utara – Desa Cendana Putih Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai Kampung Pancasila. Hal ini diungkap Camat Mappedeceng, Nur Anifa, Minggu (25/9/2022), di Mappedeceng.

Nur Anifa mengatakan, penetapan Desa Cendana Putih sebagai Kampung Pancasila dikarenakan tingkat toleransi antarumat beragama di desa tersebut sangat tinggi, sehingga memperkuat penetapan Cendana Putih sebagai Kampung Pancasila.

“Desa Cendana Putih nantinya akan yang dijadikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila,” sebut Camat perempuan tersebut. Anif, begitu ia akrab disapa, menyebutkan hanya Cendana Putih yang dijadikan Kampung Pancasila di Luwu Utara.

“Di Luwu Utara, hanya Desa Cendana Putih Kecamatan Mappedeceng yang dijadikan sebagai desa percontohan Kampung Pancasila,” sebut dia. Dikatakannya, pemilihan Kampung Pancasila dengan melihat tingginya tingkat toleransi antaragama.

“Pemerintah memilih desa yang dijadikan sebagai Kampung Pancasila dengan melihat tingginya tingkat toleransi agama yang terjalin, dan di Desa Cendana, alhamdulillah toleransi antarumat bergama terjalin dengan sangat baik,” terang Anif.

Pasca-dijadikan sebagai Kampung Pancasila, Desa Cendana Putih terus berbenah, salah satunya dengan membangun Gapura Kampung Pancasila yang saat ini sementara dalam pengerjaan. Pembangunan Gapura ini dipimpin Danramil Masamba.

Diketahui bahwa program Kampung Pancasila ini dilakukan melalui tiga tahapan yang ada, yaitu tahap interpretasi, tahap internalisasi, dan tahap aktualisasi Pancasila. Sedangkan untuk proses pelaksanaannya mencakup bidang sosial, budaya, dan ilmiah.

Lantas, apa yang melatarbelakangi terbentuknya Kampung Pancasila? Melansir Kumparan, bahwa latar belakang dibentuknya Kampung Pancasila adalah untuk menegakkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

Selain itu, juga sebagai contoh penerapan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta sebagai contoh sikap toleransi antarumat beragama, sekaligus sebagai contoh hidup damai tanpa konflik mesekipun berbeda agama, suku dan ras. (LH)