Luwu Utara — Nira adalah cairan manis yang diperoleh dari batang tanaman seperti tebu, sorgum atau getah tandan bunga seperti aren. Khusus nira aren, tanaman ini mengandung gula antara 10 – 15%. Cairan ini dapat diolah menjadi produk, seperti minuman segar, dapat pula difermentasi menjadi tuak manis, bisa dijadikan sirup atau pun gula, dan produk lainnya.
Nah, di Kabupaten Luwu Utara, tepatnya di Desa Tulak Tallu, seorang ibu bernama Nurhayati rupanya mampu mengolah air nira segar menjadi beberapa produk makanan dan minuman, seperti gula batok, gula cair, gula semut, dan sarabba aren. Produk-produk tersebut kini menjadi tumpuan harapan Nurhayati untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya.
Awalnya, usaha olahan nira aren yang diproduksi Nurhayati hanya mampu memproduksi gula batok atau gula merah. Namun, sejak masuknya program SFITAL di Kecamatan Sabbang, usaha Nurhayati kini makin berkembang. Berbagai intervensi melalui kegiatan pendampingan dari Fasilitator Program SFITAL, Nurhayati kini sudah mampu memproduksi berbagai produk lain.
Hal ini pula yang sedikit banyak mengubah kondisi ekonomi keluarga Nurhayati menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. Yang menarik, ia membentuk kelompok usaha produk pertanian atau UMKM AISIA. Kelompok ini juga diakui sebagai Kelompok Petani Perempuan yang bertugas melakukan proses penyadapan dan pengolahan air nira segar langsung di pohonnya.
Ia mengungkapkan, lahirnya kelompok tersebut bermula dari pendampingan yang dilakukan Fasilitator SFITAL. Dari situ, kata dia, kemampuannya dalam mengolah nira menjadi beberapa produk, mulai terasah baik. “Awalnya kami hanya memproduksi gula batok, kini sudah bisa memproduksi gula cair, gula semut, sirup aren dan sarabba aren,” sebut dia, di sela-sela kunjungan Supervisi IFAD Program SFITAL, Kamis (18/5/2023), di Desa Tulak Tallu, Sabbang.
Tak hanya produk olahan nira aren, Fasilitator Program SFITAL juga mampu memberikan pendampingan yang terbaik kepada Kelompok Tani Bunga Desa Tulak Tallu, Sabbang. Disebut terbaik, karena pendampingan tersebut mampu memproduksi madu merang murni alias madu trigona, yang memiliki rasa yang khas dan khasiatnya yang sangat bermanfaat buat tubuh. (LH)
Berikut berbagai produk hasil pendampingan fasilitator Program SFITAL yang dikelola langsung oleh UMKM AISIA dan Kelompok Tani Bunga:
- Gula semut 200 gram : Rp15.000,-
- Gula cair 250ml : Rp15.000,-
- Sarabba aren cair : Rp20.000,-
- Madu 350ml : Rp75.000,-
Sumber : Humas Lutra
Editor : Wawan Heriawan