Webinar Nasional Peduli Lingkungan Gaya Hidup Minim Sampah Sukses Digelar di Luwu Utara

oleh -10 views
oleh

Luwu Utara — Pelaksanaan Webinar Edukasi Peduli Lingkungan dengan Gaya Hidup Minim Sampah sukses dilaksanakan mahasiswi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Makassar (UNM) Bidang Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Siti Zulaikha, Sabtu (6/5/2023), yang dilaksanakan secara daring.

Kurang lebih 200 peserta se-Indonesia ikut dalam webinar yang mengangkat tema “Wujudkan Generasi Peduli Lingkungan dengan Gaya Hidup Minim Sampah”. Webinar dibuka Kepala UPT SDN Katokkoan Masamba, Supiyan Sakti. Ikut hadir secara virtual, Dosen Pengampu Mata Kuliah, Hotimah, S.PD.,Si., M.PD.; dan Ketua Forum Kabupaten Sehat, Harifah DM.

Webinar edukasi ini menghadirkan tiga Narasumber, yaitu Fahri Febrianto Rasyid, S.PD. (Wakil Kepala SD Hafidz Al Qurbah Kota Parepare); Arfan Fayyat Shadewo (Ketua Penggerak Hidup Sehat SD Katokkoan); serta Lukman Hamarong (Pranata Humas Diskominfo-SP). Webinar dimulai pukul 09.00 WITA dan berakhir tepat pada pukul 11.45 WITA.

Dalam sambutannya, Kepala SDN Katokkoan Masamba, Supiyan Sakti, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya webinar edukasi tersebut. Apalagi, kata dia, SDN Katokkoan menjadi lokus dari webinar tersebut. Ia berharap, webinar ini tak sekadar sebagai pemenuhan tugas akhir dari program PPG Prajabatan.

“Saya sangat berharap bahwa kegiatan webinar kita ini tidak sekadar menjadi pemenuhan tugas akhir saja, tetapi lebih dari itu, ada outcome dari kegiatan yang kita laksanakan hari ini,” ucap Supiyan. Menurutnya, webinar ini patut didukung karena tema yang diangkat terkait dengan kepedulian terhadap lingkungan dan gaya hidup minim sampah.

“Saya mengapresiasi webinar kita ini, terlepas ini adalah pemenuhan tugas akhir dari program PPG Prajabatan, tetapi saya melihat ini lebih dari sekadar itu, karena tema yang diangkat sangat menarik,” terangnnya. Ia menambahkan bahwa untuk mengubah mindset dan gaya hidup dibutuhkan gerakan bersama, mulai dari bawah sampai ke atas atau bottom up.

“Mengubah gaya hidup itu butuh gerakan bersama, harus ada gerakan bersama karena hari ini saja, anak-anak kita di sini sudah mulai bergerak, dan gerakannya itu muncul dari bawah. Di mana inovasi APISHA yang dimotori oleh anak-anak kita di sini, itu sudah mampu memberikan contoh yang baik. Jadi, kita memang harus jadi penggerak,” paparnya.

Sementara Dosen Pengampu Mata Kuliah, Hotimah, berharap webinar kali ini, dapat membuka mata dan pikiran masyarakat untuk selalu menerapkan gaya hidup minim sampah di mana saja. “Saya harap webinar ini tak hanya mengedukasi, tetapi juga memberikan wawasan bagi peserta untuk membiasakan diri dengan gaya hidup minim sampah,” harapnya.

“Semoga event nasional ini dapat membuka mata dan pikiran kita semua terkait dengan gaya hidup minim sampah. Untuk itu, perlunya memang untuk membiasakan diri membawa botol minuman atau tumbler dari rumah ke sekolah, sehingga sampah yang merupakan masalah global ini dapat terminimalisir dengan baik,” harap Hotimah lagi.

“Terima kasih atas dukungan kita semuam terutama dari bapak Kepala Sekolah UPT SDN Katokkoan Masamba yang senantiasa menerima mahasiswa kami dengan begitu ramah dan sangat baik. Saya berharap webinar ini tidak hanya terlaksana, tetapi juga mampu memberikan efek dalam membiasakan hidup sehat dengan minim sampah,” tandasnya.


Senada Hotimah, Ketua Forum Kabupaten Sehat, Harifah DM, juga sangat mendukung gerakan gaya hidup minim sampah, khususnya di Luwu Utara. “ Sebagai ketua forum kabupaten sehat, tentu kami sangat mendukung program yang dilaksanakan adik mahasiswi ini. Untuk itu, saya berharap, mari kota dorong anak-anak kita untuk selaliu peduli dengan gaya hidup minim sampah dengan membiasakan diri membawa tumbler di sekolah,” jelasnya.

Pun dengan Siti Zulaikha. Mahasiswi PPG Prajabatan UNM yang menjadi pelaksana kegiatan ini menyebutkan bahwa salah satu tujuan webinar edukasi ini adalah dalam rangka memberikan pemahaman kepada para peserta tentang pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih, serta memperkenalkan kepada para peserta tentang gaya hidup minim sampah.

“Sebenarnya kegiatan ini terinspirasi dari siswa-siswa kita di UPT SDN 097 Katokkoan Masamba. Di mana pada saat kami melakukan praktek kegiatan lapangan, kami melihat ada anak SD yang berani membuat inovasi, yaitu APISHA. Dan anak-anak ini begitu semangat dalam mengajak teman-temannya dalam menjaga lingkungan sekolah,” terangnya.

“Kami harap melalui webinar ini, bisa menjadi semangat baru bagi para peserta didik dan para calon guru serta praktisi-praktisi lainnya agar kita bisa menjaga lingkungan, karena masak kita mau kalah dengan siswa SD. Anak SD sudah berani bergerak, kita yang lebih dewasa seyogianya juga harus mengambil peran dalam menjaga lingkungan,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, peserta webinar edukasi kali ini tak hanya diikuti oleh peserta dari Provinsi Sulawesi Selatan saja, tetapi juga peserta dari Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, Nunukan, Sulawesi Barat, Tangerang Banten, sampai Provinsi Papua dan Aceh. (LH)